Informasi Gas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan sekumpulan gas yang terakumulasi di lapisan bawah atmosfer, troposfer, dan
menyerap radiasi infra merah, yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Keberadaan gas rumah kaca sudah ada sejak awal namun dalam konsentrasi yang rendah. Gas rumah kaca dibutuhkan
oleh bumi untuk menghangatkan bumi sehingga memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Kondisi gas rumah kaca
di atmosfer yang secara alami dalam konsentrasi normal saat ini meningkat dikarenakan adanya aktivitas manusia.
Kondisi ini menyebabkan bumi terasa lebih hangat. Perubahan suhu bumi yang terjadi dapat menyebabkan pemanasan
global dan perubahan iklim.
Sejak tahun 2018, BMKG Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Puncak Vihara Klademak Sorong telah melakukan
pengukuran gas rumah kaca di Wilayah Indonesia Timur yang berlokasi di Wilayah Kawasan Hutan Lindung Sorong,
Papua Barat pada koordinat 0º51’36’’ LS dan 131º16’12’’ BT dengan elevasi 220 m dpl. Pengukuran konsentrasi
gas rumah kaca menggunakan peralatan otomatis (direct method) dan peralatan manual (sampling method).
Parameter gas rumah kaca yang diukur diantaranya karbon dioksida (CO2), Metana (CH4), Dinitrogen Oksida (N2O)
dan Sulfur Heksafluorida (SF6).
Grafik tren konsentrasi gas rumah kaca di Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Sorong dapat dilihat pada gambar berikut: